Senin, 16 Agustus 2010

THE POWER OF SURRENDER

Ikhlas adalah energi yang tak terlihat, namun memberi sumbangan besar bagi kehidupan. Seperti udara, tidak terlihat, tapi tak perannya tidak boleh diremehkan dalam memelihara kehidupan. Bayangkan, andai orang tidak menghirup udara beberapa menit saja, apa kiranya yang akan terjadi? Ikhlas itu termasuk udaranya ibadah. Tanpa keikhlasan mendalam, ibadah tak lebih sebagai karangka tanpa ruh. Ada gadis cantik rupawan, hanya saja nyawanya sudah terpisah dari raga. Kendati gadis itu begitu rupawan, ia tak menebar daya tarik bagi siapapun, karena tubuhnya yang elok telah berubah menjadi jenazah yang malah mengingatkan manusia pada kematian. Ketika gadis itu hidup bisa jadi memantik kesegaran hawa nafsu birahi, tetapi ketika kematian telah merenggut nyawanya, niscaya memutus warna-warni keinginan hawa nafsu.

Kalau demikian agar bisa memikat daya tarik batin setiap manusia, maka hiasilah batin kita dengan keikhlasan mendalam, sehingga setiap apa yang diungkapkan melahirkan inspirasi dan hikmah mendalam. Udara tidak mau kelihatan, tetapi akan selalu dirasakan kehadirannya. Kehadiran orang ikhlas menghadirkan pencerahan bagi kemanusiaan. Boleh jadi perkataan yang disampaikan amat sederhana, tetapi karena dibarengi energi keikhlasan, akan terasa berdampak di hati manusia. Kata-kata itu berdampak karena bukan berupa kata bangkai, tetapi kata yang disertai makna yang dalam dan menjulang.

Kata-kata yang terlahir dari keyakinan yang kuat dan teguh akan memberikan keteguhan bagi siapapun yang mendengarkan. Berbeda halnya, perkataan yang berhiaskan kata mutiara, namun karena tidak berasal dan ikhlas, maka perkataan yang berbunga-bunga dan serat puitis itu tidak bisa menyentuh sisi terdalam pendengar, sehingga tidak bisa memberikan bekas apapun terhadap mereka. Kata masuk dari telinga kanan-keluar dari telinga kanan, masuk dari telinga kiri-keluar dari telinga kiri.

Mengapa perkataan, perbuatan, dan sikap hidup orang ikhlas bisa memancarkan makna yang indah pada manusia? Karena orang ikhlas selalu mendulang pertolongan dari Allah. Kala orang menjadikan Allah satu-satunya sebagai tujuan, niscaya Allah yang akan membimbing untuk bisa sampai pada tujuan tersebut. Dari diri menuju Allah, bahkan dari Allah menuju Allah. Dia telah menerabas batas-batas “rapuh” yang mewarnai manusia. Orang ikhlas amat kuat, karena selalu bersama dengan Yang Maha Kuat. Segala kekurangan usahanya akan dicukupi Allah, karena setiap aktivitas yang mendapati sentuhan dari Allah langsung, niscaya akan memancarkan bekas kemuliaan yang terus bersinar dimana-mana.

Bayangkan, bagaimana dampak kekuatan ikhlas yang dibuktikan para wali dalam menebar syiar agama. Kita mengetahui, kemuliaan mereka melampaui ruang dan waktu yang dijejakinya, bertahun-tahun lamanya, kesan indah dan kemuliaan ihwal mereka masih tertancap indah dalam memori bersama masyarakat. Mengapa mereka masih punya nama yang masyhur di dalam hati masyarakat, karena mereka sendiri berjuang dengan spirit ikhlas. Perbuatan, perkataan, dan sikap mereka didasari semangat ikhlas dan berarti keyakinan yang kuat pada Allah SWT. Bukankah setiap keyakinan akan memancarkan pengaruh melampaui batas pikiran manusia, dan bahkan akan kekal selamanya, karena bersandarkan pada Yang Maha Kekal.
Bagi Anda yang hendak merasakan indah kekekalan energi, maka bersandarlah pada Yang Maha Kekal, dan janganlah sedikit pun bersandar pada suatu yang semu dan sementara. Siapapun yang bersandar pada yang semu, dia hanya merasakan sepah-sepah kesemuan. Hari ini dia mendapatkan pujian yang semarak, dia bisa menghimpun sekian pujian dari masyarakat, tetapi pada saatnya dia mendapati segala pujian itu seperti tanaman yang menghijau, tetapi pada saatnya mengalami kekeringan dan akhirnya diterpa angin.

Habis.. segala hal yang berasal dari sesuatu yang semu dan sementara, dan hanya mencari muka manusia, maka itu tidak akan diperoleh secara terus-menerus. Bisa jadi orang yang amat doyan memuja kamu, kini memilih untuk mencacimu. Bukankah hati cuaca hati manusia sering berubah-ubah, lalu mengapa kita selalu menyandarkan diri pada suatu yang berubah-ubah. Kita tidak bakal menemukan ketenangan pada hal yang berubah-ubah, perlu mencari sumber yang tak pernah berubah, kekal, dan universal, sehingga kita bisa merasakan kebahagiaan hakiki dan abadi dalam hidup ini.

Khalili Anwar, Penutur dari Jalan Cahaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar