Jumat, 06 Maret 2009

KONSER CINTA RASUL



Saya dapat berita dari seorang teman yang pernah mengikuti peringatan maulid Nabi Muhammad SAW di sebuah daerah di Madura. Disana serasa ada getaran kerinduan yang begitu mendalam pada Rasulullah Saw. Mereka menghadirkan Rasulullah di dalam hati, jiwa, dan perasaannya. Mereka begitu gembira menyenandungkan untaian shalawat berzanji yang diungkapkan dengan jiwa. Di tengah semarak lagu-lagu shalawat itu, ada beberapa orang yang mengalami ekstasi, mereka menari-nari, seakan bertegur sapa, berangkulan, dan menyatu dengan Rasulullah SAW. Dia terus bernyanyi-nyanyi, terasa ada pesona spiritual yang mengalir di pusaran shalawat tersebut. Kerinduan seperti itulah yang selalu ditunggu oleh para suci. Yakinilah, cinta pada Rasulullah Saw adalah anugerah, dan sebuah pertanda adanya panggilan khusus dari Rasulullah Saw. Tanda Rasulullah amat memperhatikan seorang umat, manakala hatinya telah dibelai kerinduan yang tak pernah jeda pada Rasulullah Saw.

Betapa begitu indahnya, manakala hati ini juga bisa meresapi perasaan rindu pada Rasulullah SAW. Karena saat kerinduan itu membelai hati ini, berarti Rasulullah pun telah hadir dalam kehidupan kita. Dalam pandangan saya, kerinduan pada Rasulullah hanya dipersembahkan di hati orang-orang terpilih. Bersyukurlah andaikan ada dari saudaraku yang tengah mereguk cawan cinta dan kerinduan yang begitu memesona pada Rasulullah SAW. Karena kecintaan dan kerinduan pada Rasulullah Saw bakal menghadirkan hati yang sakinah, tenang, dan melahirkan wajah yang berseri-seri. Tak ada pencinta Rasulullah Saw yang sedih karena memikirkan perihal duniawi. Kesedihan pencinta Rasulullah SAW terpantik jika melihat umat semakin jauh dari ajaran Rasulullah Saw.


Jika kerinduan telah bersarang di hati kita, berarti kita telah terjalin dalam jaringan cinta Rasul. Hati kita bertemu dengan hati Rasulullah SAW. Ketika kita merindukan Rasulullah SAW, niscaya timbul sebuah kerinduan bagaimana bisa mengabadikan perjuangan Rasulullah Saw dalam kehidupan sehari-hari. Ingatlah saudaraku, Rasulullah Saw selalu melihat perbuatan dan aktivitas yang kita perbuat, dan andaikan kita berbuat baik yang dikemas dengan kerinduan mendalam pada Rasulullah Saw, justru Rasulullah begitu bahagia melihatnya. Janganlah kita berpisah dari Rasulullah SAW. Sekali kita berpisah dari Rasulullah, maka kita bakal terpental jauh dari poros kebenaran hakiki. Ketahuilah saudaraku, Allah adalah hakikat kebenaran yang tersembunyi. Sementara Rasulullah Saw adalah simbol kebenaran yang dipresentasikan oleh Allah SWT. Artinya dengan merasakan kebenaran Nabi SAw, maka kita bakal mengakui kebenaran yang hakiki. Akhlak Allah Maha Agung, dan Allah mewujudkan keagungan akhlakNya lewat pribadi Rasulullah SAW. Akhlak Rasulullah Saw yang begitu luhur, telah membikin banyak orang terpikat dan terpesona, terpaku, karena memang tak ada orang sebelum dan setelah beliau Saw yang akhlaknya begitu bersinar. Dan andaikan kita mengagungkan akhlak Rasulullah disertai kerinduan yang mendalam, berarti kita telah mengagungkan Allah SWT yang telah mendesain sosok yang amat mulia yang dikagumi oleh seluruh makhluk, baik makhluk yang berada di bumi, dan lebih-lebih para penduduk langit. Dan andaikan ada yang mencela dan meremehkan Rasulullah Saw, doakanlah mereka, semoga mendapatkan jalan keindahan dalam hidupnya untuk segera mengenali jati diri Rasulullah. Mereka mencela karena memang mereka tidak mengerti harga Rasulullah SAW. Seperti anak-anak yang belum bisa membedakan antara kerikil dan intan, maka dia tidak bisa membedakan antara harga kerikil dan intan tersebut. Hingga bisa jadi intan yang berada di genggaman dilempar jauh, dan dia memilih untuk menyimpan kerikil yang tak bermakna.


Di bulan Maulid, tepat bulan dimana Rasulullah SAW dilahirkan, kita bakal bertemu dengan beragam bentuk konser cinta Rasulullah SAW yang dikemas dengan beragam cara dan gaya. Memang ungkapan kerinduan kadang tidak membutuhkan pola yang pakem. Ada yang mengungkapkan perasaan cinta dan rindu Rasul dengan cara banyak membaca shalawat, ada yang menapaktilasi perjuangan Rasulullah dengan membaca Sirah Nabi SAW. Ada juga yang melakukan amal kebaikan yang menyerupai amal kebaikan Nabi, seperti bersedakah pada anak yatim dan fakir miskin. Ada yang berkunjung pada keturunan Rasulullah SAW, sehingga bisa merasakan vibrasi Rasulullah lewat keturunannya. Ada dengan cara mendengarkan ceramah-ceramah yang makin menguatkan perasaan rindu dan cinta pada Rasulullah SAW. Pendek kata, orang yang cinta dan rindu Rasulullah SAW mengekspresikan kerinduannya dengan berbagai cara dan pola. Inilah momen ‘pesta’ dan kegembiraan dari para pencinta Rasul yang tak bisa dilukiskan akal biasa. Saking membuncahnya kerinduan pada Rasulullah SAW, membawa mereka masuk ke ranah ekstasi yang terus-menerus. Itulah bahasa kerinduan, yang tidak bakal dirasakan oleh orang-orang yang beragama hanya berlandaskan pikirannya semata.


Mari kita meriahkan konser cinta Rasulullah SAW, agar syiar Islam kembali menghiasi kehidupan kita.


Khalili Anwar, Penutur dari jalan cahaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar