Kamis, 12 Februari 2009

RAHASIA REZEKI

Wahai yang memberikan rezeki pada seluruh makhluk, baik yang berada di daratan, lautan, di angkasa, dan bahkan di dasar bumi sekalipun. Wahai Yang Maha Penyayang dari setiap yang penyayang. Wahai yang semua urusan bersandar dan dikembalikan padaNya. Wahai Yang Maha Menepati setiap janjiNya. Tiada Tuhan selain Engkau Ya Allaaah. Tiada yang bisa membuat kami hidup dan mati kecuali Engkau Ya Allaah. Bimbinglah keyakinan kami atas setiap janji-janjiMu. Teguhkanlah keyakinan kami akan rezeki yang telah dijatah olehMu. Jauhkanlah dari kami rasa ragu tentang pemeliharaanMu Ya Allaah. Setiap hari kita terus bergulat dengan persoalan rezeki. Karena lemahnya keyakinan pada jaminan dan pemeliharaan Allah banyak diantara kita menempuh jalan-jalan hina untuk mendapatkan rezeki.
Ingatlah saudaraku, rezeki kita tidak pernah berubah, menjadi makin sedikit atau bertambah banyak. Allah telah menakar rezeki kita sesuai dengan kebijaksanaanNya. Andaikan hidup masih dirasakan kita. Andaikan nafas masih berfungsi. Andaikan mulut dan perut masih dimiliki, yakinlah Allah telah menyediakan rezeki kita secara sempurna. Jangalah tergesa-gesa untuk mendapatkan rezeki dari Allah, karena kalau sudah waktunya Anda bakal mendapatkan rezeki itu. Allah Maha Kuasa untuk menentukan rezeki bagi kita, dan tiada yang bisa menghalangi ketika Allah berkehendak, dan tidak ada yang bisa melepaskan rezeki, ketika Allah hendak menahan rezeki kita. Dialah Yang membuka dan menutup pintu rezeki.
Ketika kanker keraguan masih menyusupi hati, kita cenderung panik dengan sedikit kesulitan rezeki yang menimpa. Bahkan kesedihan kita hanya berasal dari persoalan rezeki duniawi ini, sehingga gagal untuk mengumpulkan bekal hidup di akhirat. Betapa banyak saudara-saudara kita yang bekerja pagi hingga malam hari untuk sebatas memenuhi kebutuhan fisik. Bahkan tak jarang mereka lupa akan kewajibannya sebagai hamba. Karena tenggelam dengan mencari rezeki, hingga lupa sholat. Padahal sholat sendiri adalah pembuka pintu rezeki yang lain. Sebagai nasehat Nabi Muhammad Saw pada Abu Hurairah, “Wahai Abu Hurairah, perintahanlah keluargamu untuk shalat, maka sesungguhnya Allah akan mendatangkan rezeki padaMu dari jalan yang tak disangka-sangka.” Manakala orang telah memperhatikan hak-hak Allah, niscaya Allah Yang Maha Dekat dengan orang yang berbuat baik, pasti akan memberikan yang lebih baik lagi. Tiada kekurangan rezeki orang yang selalu mendekatkan hidupnya pada Allah SWT.
Pun perlu ditanamkan dalam dasar kesadaran kita, bahwa rezeki itu akan tetap mengalir bagi ketika selama nafas masih berada di kerongkongan. Allah telah menentukan jatah rezeki kita, dari sejak kandungan hingga kematian menjemput. Rasulullah Saw bersabda, “Wahai seluruh manusia, sesungguhnya salah satu kamu sekalian tidak akan mati sehingga sempurna rezekinya, maka karena itu janganlah Anda menganggap lambat datangnya rezeki. Dan bertakwalah pada Allah serta perindahlah dalam mencarinya niscaya Anda akan mendapatkan sesuatu yang halal bagimu dan menghindari dari sesuatu yang diharamkan oleh Allah SWT. “ Berbicara soal rezeki tidak hanya terkait dengan pengetahuan fiqih yang menentukan halal haram, tetapi harus disertai dengan tauhid yang mendalam. Kadang karena tauhid yang lemah membuat orang memburu rezeki yang tidak diridhai oleh Allah SWT. Banyak dari kita menyangka, bahwa rezeki itu hanya bisa didapatkan dengan berusaha. Ingatlah saudaraku, rezeki itu sudah dijatah oleh Allah. Soal usaha yang Anda lakukan bukanlah hal mutlak sampainya rezeki padamu. Andaikan Anda menganggap usaha itu yang membikin sampanya rezeki padamu, sungguh Anda telah jatuh dalam keadaan kafir. Karena Anda tidak melihat Allah sedikit pun, Sang Pemberi Rezeki, yang menyalurkan rezeki padamu. Pun kalau Anda memandang karena Allah dan usahamu itu yang bisa mendatangkan rezeki, maka berarti Anda telah syirik pada Allah SWT. Tepatnya, Anda telah menyekutukan Yang Maha Pemberi Rezeki dengan usaha atau kekuatanmu. Tetapi perlu disadari, Rezeki itu datang dan telah ditetapkan oleh Allah, sementara usaha hanya sebagai kanal atau sebab dzahir sampainya rezeki pada kita. Walau pun ada sebagian orang yang rezekinya tidak melalui jalan usaha.
Perlulah kiranya ditanamkan dalam keyakinan kita, bahwa rezeki telah menjadi janji Allah, atau urusan Allah SWT, bukan urusan kita. Yang perlu kita urus dari kita adalah bagaimana kita bisa memenuhi hak-hak Allah, atau bagaimana semangat kita untuk bisa memerhatikan Allah lebih besar lagi. Ingatlah, makin besar perhatian Anda pada Allah, niscaya Allah pun bakal makin besar perhatianNya pada Anda. Ketika kita sudah diperhatikan dan diridhai oleh Allah SWT, maka ladang kehidupan ini hanya memberikan kelapangan dan kebahagiaan bagi kita. Wallahu a’lam Bis Showaab.

Khalili Anwar, Penutur dari Jalan Cahaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar